Sabtu, 01 Agustus 2009

HANA-KIMI Part 2

Disclaimer: idem sama part 1, Super Junior+Hisaya Nakajo only.


-PART 2- Shoes Incident, Unforgettable Festival

Ini adalah kisah dari SM Gakuen, all-boys school, yang murid-muridnya sangat populer di kalangan gadis-gadis remaja sampe ibuk-ibuk bahkan nenek-nenek. Sekolah ini dibagi menjadi 3 dorm/asrama. Pada minggu ini ketiga asrama ini akan bersaing di festival olahraga tahunan.

SM Gakuen-First Dormitory


Megumi Tennoji-In atau yang biasa dipanggil Kang In sedang sibuk melatih anak-anak asramanya agar menang di festival sekolah. Saking semangatnya ia menyuruh anak-anak asramanya push-up 100 kali. Kang In yang paling lemah soal hitung-menghitung berulang kali salah menyebut urutan angka.

“97 … 98… 99… 56…. 45… 10… 2… 3 ...”

Gubrak. Salah seorang tumbang.
Gubrak. Seorang lagi keram.
Gubrak. Lagi-lagi tumbang.
Tersisa satu orang tapi 5 menit kemudian ikut pingsan ketiban temannya.

Ketika Kang In menoleh, semua juniornya sudah terkapar tak bernyawa.

Dengan sisa tenaga yang dimiliki, salah seorang junior berkata, “Senpai ... tanpa mengurangi rasa hormat saya sarankan senpai belajar sempoa dulu deh”

---

SM Gakuen-Third Dormitory


Atas desakan (plus rintihan) juniornya Kang In sibuk les sempoa, sementara itu Masao Heechuljima yang pintar memikirkan jalan keluar supaya asramanya menang.

Tik tok tik. Sepuluh menit berlalu.

Tik tok tik. Dua jam terlewati.

Tik tok tik. Di luar langit sudah gelap.

Tidak ada suara. Hening. Sunyi. Ternyata ...

Masao Heechuljima tengah tertidur pulas.

---

SM Gakuen-toilet

Kibum sedang mules-mules. Ini pasti gara-gara makan rujaknya Sekime, pikirnya.

Anak-anak asrama dua memang habis rujakan di kebon belakang. Kebetulan pohon mangga di sana sedang berbuah. Anak-anak asrama dua ngiler ngeliat buah mangga yang masih muda dan akhirnya maksa Hankyung buat bikin bumbu rujak.

Rencananya Kibum mau pergi ke tukang loak buat ngejual sepatu temuannya (baca part 1). Tapi pas lewat kebon belakang, ia dipaksa Teukie ikut makan rujak.

"Rujaknya komplit lho" bujuk Teukie. "Ada nanas, mangga, bengkoang, timun, bahkan ada juga buah hasil persilangan antara jeruk sama daun pete." 

Sial baginya, toilet asrama lagi kepake semua. Ia pun pergi ke toilet di sekolah. Sepatu yang mau dijual ditaruhnya di atas tempat cuci tangan dan Kibum masuk ke bilik.

Lalu di dalam bilik ...... PIIIIIIIP *sensor*

Efek bumbu rujak itu berlangsung selama dua setengah jam. Pas Kibum keluar, sepatu yang ia taruh hilang.

---

Ashiya Mihyukkie udah muter-muter mencari sepatunya yang sebelah. Capek, ia pun beristirahat di kebon belakang. Secara nggak sengaja, ia melihat anak-anak asrama lagi makan rujak. Sejak tinggal di Amerika, ia nggak pernah makan rujak *orang amrik kan kekurangan air lha pas abis BAB cebok kagak pake air tapi pake tisu*. Ia pun ikut makan setelah ditawari Teukie.

Akhirnya, ia pun lupa rencana awalnya mencari sepatunya yang hilang.

---

SM Gakuen-Festival day

Wakil kepala sekolah, Shindongwatari, memberi sambutan di acara pembukaan festival sekolah. Sesekali ia melirik contekan di telapak tangannya yang segede buah nangka.

"... dengan ini saya nyatakan festival ini resmi dibuka."

Lomba 1, volley match

Dorm 1 vs Dorm 2 

Bola asrama dua. Sekime Hankyungo melakukan serve tapi kontrol bolanya terlalu buruk. Bukannya melewati net, bolanya malah melewati kepala sendiri dan menimpuk kepala Kayashima Taiyesung. Bola asrama satu.

Megumi Tennoji-In atau Kang In melakukan serve dan masuk ke lapangan asrama dua. Namun karena power Kang In terlalu kuat, bola memantul dan menghantam Yesung.

Serve Kang In yang kedua berhasil diterima Donghae, bola melambung di depan net, Kang In dan Yesung melompat untuk berebut smash, sayangnya tangan Kang In meleset dan malah menampar muka Yesung. 

Bola asrama dua. Shuichi Nadonghae melakukan serve. Bola melambung tinggi melewati net. Kang In menerimanya dengan baik, bola melambung ke arah Hankyung. Donghae terlalu semangat ingin mengambil bola Hankyung sehingga menginjak kaki Hankyung. Hankyung mundur ke belakang. Karena tidak bisa menjaga keseimbangannya ia terjatuh menimpa Yesung.

Menit ke-sepuluh, Kayashima Taiyesung ditandu keluar lapangan. Pertandingan berakhir karena asrama dua kalah pemain. 

Lomba 2, jumping crackers

Ini adalah lomba yang membutuhkan kemampuan otot perut. Karena apa? Karena ini hanyalah lomba makan kerupuk.

Tidak ada pemenang dalam lomba ini sebab kerupuk untuk lomba sudah dimakan pas acara rujakan asrama dua.

Lomba 3, vaulting balance

Vaulting balance membutuhkan kemampuan jongkok yang lama untuk bisa memasukkan pensil yang diikat di pingganggnya ke dalam botol yang berada di bawahnya. Pemain yang sedang sakit tidak dianjurkan mengikuti lomba ini terutama yang menderita ambeien karena dijamin penyakitnya akan tambah parah.

Teukie mengalami cedera diakibatkan kakinya yang terlalu panjang sehingga selama 30 menit ia terus dalam posisi setengah jongkok sementara pesaing lainnya berhasil sejak 12 menit setelah lomba dimulai, menyebabkankan kaki Teukie keram.

Lomba 4, fleeing obstacles

Lomba lari rintangan ini diwakilkan dua orang dari masing-masing asrama. Asrama dua diwakilkan Donghae-Hyukkie sedangkan asrama satu dan tiga bergabung dengan pasangan Kang In-Heechul. Prediksi sementara pasangan Donghae-Hyukkie akan menang. Tapi Shuichi Donghae tiba-tiba mimisan dan pingsan setelah menatap Hyukkie saat menahan balon di dahi mereka.

Lomba 5, marathon

Asrama dua melakukan rapat.

"Sejauh ini menang 100 point dari asrama tiga sedangkan dengan asrama satu kita kalah 300 point. Maraton bernilai 400 point. Kalau kita menang dalam maraton, kita yang paling unggul." kata Teukie.

Nanba Mieetuki menatap anak-anak asrama dua.

"Wakil dari asrama kita adalah..."

Anak-anak asrama dua H2C (Harap-Harap Cabut).

"... Shuichi Nadonghae..."

"... Sekime Hankyungo ..."

"Yang terakhir Kayashima Taiyesung. Tapi berhubung Kayashima masih pingsan, digantikan oleh Ashiya Mihyukkie."

Hyukkie kaget setengah mati setengah hidup.

"Senior, bukannya saya nggak mau, tapi sepatu saya ngilang sebelah. Masa saya pake sepatu sebelahnya sandal teklek? Lha nanti saya larinya sambil engklek dong."

Teukie berpikir. "Pake punya anak laen aja."

Seketika itu anak-anak pada kabur. Ngacir. Sudah jadi rahasia umum kaki Hyukkie mengidap 'Chemical Biological and Radiological (CBR) weapon'. Nama kerennya bau kaki temennya bau ketek.

"Punyanya Senior Nan aja deh." usul Donghae.

"Uenak aja. Sepatu gue baru. Anyar gres. Masih bau toko." tolak Teukie.

Akhirnya setelah menempuh perdebatan panjang kayak panjangnya Anyer-Jakarta *jauhan mana sama ke simpang lima ya?* diputuskan dalam waktu istirahat itu anak-anak asrama dua diwajibkan mencari sepatu Hyukkie di seluruh penjuru sekolah.

---

Shuichi Nadonghae memulai pencariannya di kelas-kelas SM Gakuen. Nihil.
Di lorong-lorong. Nihil.

Di tengah keputus-asaannya ia bertemu dengan Hankyung.

"Shuichi, ketemu gak?"

Donghae menggelengkan kepalanya. "Nggak. Lu sendiri?"

"Nihil."

"Emang lu nyarinya di mana?'

"Lha itu masalahnya." kata Hankyung. "Pas mau nyari di asrama ada Senior Nan. Di cafetaria ketemu Nakao. Mau nyari di toilet, toiletnya lagi dipake Kibum. Heran gue itu anak dari kemarin keluar-masuk toilet. Perasaan gue bikin bumbu rujaknya kagak pedes-pedes amat, cuman cabe 1 kilo aja."

"Trus?"

"Gue akhirnya ke kebon belakang. Gue sengaja pilih tempat yang sepi buat nyari sepatu itu."

"Ketemu di kebon?"

"Kagak. Gue sampe merem-melek tapi nggak ketemu-ketemu."

"Lu nyarinya udah bener nggak? Emang lu nyari di sebelah mananya kebon?"

"Bukan. Bukan di kebonnnya."

Donghae bingung. "Di mana?"

"Di mimpi gue." jawab Hankyung mantap, semantap reaksi Donghae yang pingsan seketika.

---

Teukie sudah mencari di asrama. Ia mulai curiga bahwa sepatu Hyukkie diambil salah seorang asrama satu atau tiga. Ia pun menemui Kang In dan Heechul.

"Gue tau kalian ngiri sama ketampanan gue. Tapi caranya bukan dengan ngambil sepatu junior gue biar kalah maraton dong." kata Teukie.

"Ngiri sama lu? Cuih." jawab Kang In.

"Mak gue kagak ridho lu dibilang lebih cakep ketimbang gue. Mak gue dari kecil bilang kalo gue itu anaknya yang paling ganteng. Lu bukan anak emak gue jadi lu gak seganteng gue." sahut Heechul yang disambut pelototan dari Teukie dan Kang In.

"Tampang lu bukan tampang cowok cakep. Akta lahir lu namanya Heesica kan? Gue tau emak lu dulu salah ngenalin lu cewek jadinya dikasih nama Heesica. Gedenya ketauan lu tu cowok. Nama lu diubah, Hee dari Heesica plus chul karena emak lu hobi macul. Jadinya Heechul." ujar Teukie panjang lebar kali tinggi = balok.

"Aphua? Gue akan ngebuktiin emak gue kagak rabun sampe salah ngenalin anaknya." Heechul terpancing emosinya.

"Oke. Gue tunggu." tantang Teukie.

Kang In jadi bingung sendiri. "Masalah sepatunya gimana dong?"

---

Wakil kepala sekolah Shindongwatari berjalan ke stadion untuk melihat pertandingan maraton. Sesampainya di sana, ia terkejut. Stadion sepi. Pelarinya nggak ada. Penontonnya nggak keliatan batang hidungnya. Ada apa ini? pikirnya cemas.

Ia pun melihat Kayashima Taiyesung di pinggir lapangan sedang memandang jauh ke depan. Sepertinya ia baru saja bangun dari pingsannya. Shindongwatari mendekati Yesung.

"Bagaimana?" tanya Shindongwatari.

Yesung terharu mendengar Shindongwatari mencemaskannya. "Saya baik-baik saja hanya agak pusing."

"Saya bukannya tanya keadaan kamu. Maksud saya bagaimana bisa semua orang ngilang pas acara puncak festival? Saya sudah mengalokasikan dana untuk pertandingan maraton ini" ujar Shindongwatari kesal.

"Dana sekolah dialokasikan hanya untuk maraton Pak?"

"Bukan dana sekolah. Tapi dana dari dompet saya. Saya menjagokan Shuichi Nadonghae. Saya yakin saya yang bakal menang taruhan." Shindongwatari keceplosan ngomong.

Gawat, gawat, jangan sampe saya ketahuan belangnya. Blang-blang-blang, pikir Shindongwatari kalut.

"Lupain yang tadi." Shindongwatari mengalihkan pembicaraan. "Jadi, mana anak-anak?"

"Sedang lomba Pak." jawab Yesung tenang.

"Lombanya di stadion kan?"

"Benar Pak"

"Trus di mana semuanya?"

Yesung menerawang. "Mereka memang lomba maraton Pak. Tapi maraton nyari sepatu Ashiya yang hilang."

Shindongwatari jatuh pingsan. Akhirnya tidak ada pemenang di festival olahraga SM Gakuen gara-gara pencarian sepatu Hyukkie yang melibatkan seluruh murid SM. Dana Shindongwatari pun hilang tak berbekas.

-to be continued-

0 Comments:

Post a Comment